BUKU ini memperlihatkan, perempuan priayi dan perempuan keluarga keraton di Jawa Tengah selatan, setidaknya sampai akhir Perang Jawa (1825-1830), menikmati kesempatan bertindak atau mengambil inisiatif pribadi yang jauh lebih luas daripada saudari-saudari mereka yang hidup di akhir abad ke-19, di zaman Raden Ajeng Kartini (1879-1904). Jejak mereka bahkan menembus bidang yang dianggap sebagai du…
Fakta sejarah telah dipaparkan, pengalaman telah diberikan. Korupsi memang menjangkiti Indonesia sejak masa kolonial, bahkan sejak era sebelumnya. Pekerjaan rumah masih menumpuk. Namun, bukan berarti buku ini hanya menguak kebobrokan catatan sejarah korupsi Indonesia. pelajari akarnya, bandingkan, lalu ubahlah paradigma. Begitu kira-kira yang hendak disuarakan Peter Carey.
Sudah berabad-abad orang Tionghoa bermukim di Nusantara, terutama Pulau Jawa, dan lambat laut timbullah suatu masyarakat peranakan yang khas tetapi membaur. Belanda sendiri mengakui bahwa mereka sangat bergantung kepada kelihaian peranakan Tionghoa sebagai pebisnis untuk membangkitkan perdagangan Kompeni Dagang Hindia Belanda (VOC). Saat Perang Jawa (1825-1830) yang dipimpin Pangeran Diponegoro…
Siapa bilang Indonesia dijajah 350 tahun? Bohong. Mitos belaka. Melalui buku ini GJ Resink sebagai sejarawan sekaligus penyair dan ahli hukum memaparkan bukti-bukti betapa semua itu kontruksi politik kolonial. Kebohongan 350 tahun dijajah dipopulerkan politisi Belanda, tetapi menjadi sangat dipercaya sebagai kebenaran sejarah ketika Sukarno kerap menggunakannya dalam pidato-pidato politik. Lant…
Satu dari sekian banyak tema dalam kajian sejarah yang selalu menjadi diskusi menarik adalah tentang bagaimana seharusnya sejarah diajarkan, terutama dalam satuan pendidikan. Pembelajaran sejarah kita yang cenderung satu arah dianggap masih belum maksimal dalam bersumbangsih membentuk dan menguatkan karakter generasi bangsa. Pangkal persoalannya tentu tidak hanya pada kurikulum, banyak aspek ya…
Tan Malaka (1894-1949) pada tahun 1942 kembali ke Indonesia dengan menggunakan nama samaran sesudah dua puluh tahun mengembara. Ketika itu Jepang sudah menduduki Indonesia. Sebagai revolusioner buangan ia bekerja untuk Komintern (organisasi komunis revolusioner internasional) dan pasca -1927 memimpin partai Repoeblik Indonesia yang ilegal dan dan antikolonial. Karena represi pemerintah Belanda …
PELANGI NUSANTARA ini merupakan ruang untuk membicarakan aneka tema dengan topik gado-gado, tanpa terfiksasi pada sebuah fokus pembicaraan tertentu, apalagi topik filsafat dalam arti akademik. Keanekaragaman tema dan nuansa persoalan di satu pihak, tetapi juga kemajemukan cara pandang dan pendekatan kultural sebagai pencarian alternatif jawaban atasnya di lain pihak, menunjukkan bukan hanya kom…
MANUSIA DAN BUDAYA merupakan ruang untuk upaya menggali serta mengenali adakah corak berpikir yang khas manusia Indonesia dan tertuang ke dalam butir-butir filosofis yang dapat disebut @Filsafat Indonesia." Lalu, tentu muncul pertanyaan, "Siapakah manusia Indonesia?" Sulit bagi orang Indonesia untuk mendaku kepribumian alias keaslian darah ke-Indonesia-an. Maka, semboyan Bhinneka Tunggal Ika me…
Masa pendudukan Inggris yang singkat di Jawa (1811-1816) di akhir Perang Napoleon merupakan titik penting dalam sejarah modern Indonesia. Untuk pertama kali, Pemerintah Kolonial mempunyai cukup aset militer untuk menaklukkan raja-raja pribumi yang sebelumnya meraih daulat yang signifikan. Kekuasaan Eropa yang mutlak ini pun didukung oleh politik kolonial baru berupa pajak tanah (land-rent), huk…
Dalam Perang Jawa (1825-1830), ketokohan Pangeran Diponegoro sangat sentral dan menonjol. Oleh karena itu, penerbitan buku Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855) ini perlu diapresiasi. Karya biografi ini, yang bersama edisi Inggrisnya diterbitkan hampir serentak di Jakarta dan Oxford, ditulis sejarawan Prof. Dr. Peter Carey berdasarkan disertasinya. Buku ini mempermudah orang memungutn…