Text
Rainha Boki Raja: Ratu Ternate Abad Keenambelas
Rainha Boki Raja adalah sebutan Portugis untuk seorang Ratu Ternate yang dilupakan oleh sejarah, meskipun ia berperan sangat menentukan dalam sejarah politik Maluku Utara pada paruh pertama abad ke-16. Toeti Heraty sebagai penyair menampilkan Sri Ratu Ternate yang riwayatnya disebut sebagai a sad story of a Moluccan Queen ini dengan cara yang khas dalam bentuk prosa lirik.
Toeti Heraty bertolak dari berbagai sumber, terutama dokumentasi Portugis dan tergambarkan bagaimana ia menghadapi dan mengarahkan Maluku Utara dari bahaya dan liku-liku kekuatan Portugis dan Spanyol, yang saling bersaing memperebutkan monopoli perdagangan rempah-rempah. Ditambah lagi dengan konflik persaingan antara empat kerajaan Tidore, Ternate, Bacan dan Jailolo serta intrik-intrik keluarga istana, dimana ia harus waspada menjaga keselamatan putera-puteranya.
Susudah 1538, kekuatan-kekuatan dalam negeri dan Portugis menyingkirkannya dari kedaton, dan sejak 1548 sumber-sumber Portugis tidak pernah menyebutnya lagi, sebagai mantan Ratu yang ditahbiskan menjadi Katolik, pada kesultanan Islam yang tertua di Nusantara. Prosa lirik ini kekuatannya justru karena tidak menampilkan kejayaan, melainkan kisah tragedi yang menimpa seorang Ratu Ternate.
No other version available