Text
Sapi, Babi, Perang, dan Tukang Sihir: Menjawab Teka-Teki Kebudayaan
Kenapa sapi dianggap sakral di India? Kenapa babi haram untuk umat Islam dan Yahudi? Kenapa ada suku yang suka sekali berperang? Lalu...bagaimana dengan tukang sihir? Kenapa dulu mereka diburu habis-habisan di Eropa?
Malvin Harris, seorang antropolog kawakan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Menurutnya, hal-hal yang terkesan misterius, rumit dan spiritual dalam adat istiadat tersebut sebenarnya dapat menemukan penjelasannya dalam hal yang membumi dan "terbangun dari soal perut, seks, energi, angin, hujan dan fenomena lain yang biasa dan teraba."
Pertama, soal sapi dan babi. Menurut Harris, keduanya mendapatkan statusnya dikarenakan pertimbangan ekonomis. Sapi bagi masyarakat pra-industri India menjadi alat produksi yang sangat berharga. Ia bisa digunakan untuk membajak serta mengeluarkan susu yang menjadi sumber pangan yang bergizi. Karena hal inilah, sapi menjadi hewan yang sakral. Kebiasaan tersebut diteruskan sampai ke masa kini, dimana sapi menjadi sangat berharga khususnya bagi keluarga bertaraf ekonomi rendah.
Babi juga mendapatkan statusnya karena pertimbangan ekonomis. Babi bukan hewan yang menguntungkan bagi para suku nomaden Timur Tengah. Ia hewan yang mengonsumsi makanan yang sama dengan manusia (biji dan gandum), serta hewan yang sulit dirawat di cuaca panas Timur Tengah. Sehingga adalah satu kesia-siaan untuk memfokuskan kegiatan beternak babi di sana. Ini menjadi alasan rasional dari status haramnya babi.
Buku ini memberikan beberapa cerita dan pandangan yang menarik. Dari suku yang mencintai daging babi, orang-orang yang menggemari perang dan kekerasan, suku yang membakar rumahnya sendiri demi menunjukkan betapa kayanya mereka, kemunculan mesias-mesias sampai pembahasan mengenai tukang sihir, Malvin Harris memberikan pandangan rasionalnya mengenai kisah-kisah tersebut.
Cukup lama juga saya menamatkan bukunya. Mungkin hampir dua bulan, Beberapa bagian menarik, tetapi beberapa bagi saya terlalu berbelit. Mungkin masalah terjemahan, atau mungkin pembawaan dari buku aslinya.
No other version available