Text
Cagar Budaya di Kabupaten Lebak
Lebak merupakan salah satu kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Banten. Peradaban masyarakat Lebak nampaknya sudah dimulai sejak prasejarah. Hal ini terindikasi dari banyaknya temuan arkeologis budaya neolitik dan megelitikum seperti menhir, bangunan berundak, kubur batu, dolmen, sarkofagus, lumang batu, dan arca batu.rnrnKeberadaan masyarakat Baduy dan masyarakat adat kasepuhan seperti Citorek, Cisungsang, dan lainnya serta tinggalan budaya di beberapa wilayah Lebak telah banyak menarik minat peneliti lokal maupun asing. Para peneliti budaya yang tertarik meneliti budaya Lebak dan Situs Lebak Sibedug dari pihak asing di antaranya Hoevell (1845), Jacobs (1891), Pleyte (1909, 1912), Van Tricht (1929), dan van der Hoop (1932). Mereka tertarik meneliti tinggal arkeologis dan adat istiadat masyarakat Lebak di masa lamau. Para peneliti lokal pun telah bnyak mengerjakan penelitian mengenai masyarakat dan kebudayaan Lebak khususnya Baduy dan Lebak Sibedug. Para peneliti tersebut di antaranya Danasasmita dan Djatisunda (1986), Garna (1987), Saringendyanti (1988), Michrab (1993), Sarwono dkk (1988), Zakaria (1995), dan Jatmiko (1998).rnrnBeragam tinggalan budaya masa lalu ini menjadi sumber untuk memahami latar historis dan budaya masyarakat Lebak di masa lampau. Beragam tinggalan budaya Megalitikum di Lebak seperti Situs Arca Domas (Leuwidamar), Lebak Sibedug (Citorek), Lebak Kosala (Cipanas), dan Gunung Dangka (Cilangkahan) menunjukkan adanya peradaban manusia pada masa prasejarah di wilayah Lebak dan Banten Selatan.
Title | Edition | Language |
---|---|---|
Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Lebak | Cet. 1 | id |