Buku ini disusun sebagai bahan mata kuliah Foklor, Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia tahun 2024. Beberapa Kasepuhan Banten Kidul yang menjadi daerah penelitian dalam buku ini ditengarai menjadikan tradisi lisan sebagai strategi pelestarian budaya dan tradisi masyarakatnya; sebagai kearifan lokal yang menjadi sumber pengetahuan di tengah arus revolusi industri 4.0 yang nyaris menenggelam…
Buku ini merupakan catatan dokumentasi dari perhelatan Festival Teater Banten, dilaksanakan di pelataran Teater Guriang Indonesia pada 20-22 Juli 2023. Dengan konsep outdoor dan tema besar “Isu Kita Hari Ini”, sepuluh komunitas & grup teater se-Banten mencoba mementaskan lakon seputar isu-isu lingkungan. Perampolan & kerusakan lingkungan, ditambah patron negara yang menutup mata akan keadaa…
Jika kita mengoleksi buku-buku tentang Banten, maka dengan segera kita menyadari bahwa literatur tentang Banten sangat miskin. Kita betul-betul tidak memiliki bahan bacaan yang cukup yang menjelaskan sejarah Banten. Oleh karena itu, sejarah Banten terlihat sangat gelap. Sebuah peristiwa yang terjadi seabad lalu, karena kurangnya buku-buku sejarah, terlihat sangat jauh. Ini berbeda dengan sejara…
DI Banten setidaknya ada dua rumpun utama masyarakat adat, pertama adalah Kanekes atau Baduy yang mendiami wilayah di sekitar Pegunungan Kendeng (Kec. Leuwidamar), dan kedua Kasepuhan adat Banten Kidul yang regionnya di sekitar kaki Gunung Salak. Keduanya masih memegang tradisi dan adat istiadat lama walaupun zaman sudah berubah serba-modern. Baik dari sisi historis maupun kultural, memang m…
Buku ini mencoba menarasikan bagaimana asal-usul Kasepuhan Karang--atau bisa disebut juga Setegar Karang--yang menyebutkan berasal dari turunan Bongbang (yang mempunyai arti pasukan kerajaan). Tidak hanya itu, buku ini juga menangkap berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan keseharian, khususnya dalam kalender pertanian, menerapkan sistem pertanian sawah sembari mempertahankan sistem…
Studi Kajian Kelayakan Pelestarian Bekas Rumah Asisten Residen (rumah Multatuli) di kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten adalah sebagai langkah awal pada tahap pelindungan. Dalam aspek pelindungan, tidak hanya kajian ini, namun penetapannya menjadi berstatus cagar budaya juga menjadi penting. Hasil kajian ini kemudian menjadi masukan tidak hanya bagi Dinas Pendidikan dan Kebu…
Buku ini mencoba menjelaskan Angklung Buhun, sebuah seni tradisi yang berkembang dalam masyarakat tempatan Baduy. Di dalamnya termuat mengenai informasi, asal-usul, pemaknaan, hingga upaya pelestariannya. Secara umum angklung buhun merupakan seni pertunjukan yang kehadirannya berkaitan dengan siklus dan ritual penanaman padi, dan diyakini sebagai seni pertunjukkan paling tua yang ada di Kabupat…
Orang-orang Rangkasbitung pernah dikisahkan oleh penyair Rendra dalam sajaknya. Dalam buku ini publik kembali diajak untuk mengenali siapa saja orang-orang Rangkasbitung itu. Dalam rentang sejarah yang melintasi dalam kehidupan masyarakat di Rangkasbitung, ada figur-figur penting yang turut mewarnai sejarah tak hanya di Indonesia tapi juga di tingkat dunia. Mereka lahir, mampir, dan terinspiras…
Setidaknya terdapat 246 objek pemajuan kebudayaan Kabupaten Lebak yang berhasil dihimpun oleh tim penyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kabupaten Lebak tahun 2018. Objek pemajuan kebudayaan terdiri atas manuskrip, teknologi tradisional, permainan rakyat, dan olahraga tradisional. Ditambah dengan cagar budaya.rnrnTentu masih dapat bertambah jumlah objek pemajuan kebudayaan yang terdapa…
Lebak merupakan salah satu kabupaten yang ada di wilayah Provinsi Banten. Peradaban masyarakat Lebak nampaknya sudah dimulai sejak prasejarah. Hal ini terindikasi dari banyaknya temuan arkeologis budaya neolitik dan megelitikum seperti menhir, bangunan berundak, kubur batu, dolmen, sarkofagus, lumang batu, dan arca batu.rnrnKeberadaan masyarakat Baduy dan masyarakat adat kasepuhan seperti Citor…